Hati yang menyelamatkan segalanya

21 bulan yang lalu, terdengar ucapan yang santai terucap dari mereka:
“Elo mau nyuruh orang botakin kepala buat bantu anak kanker? Najis, kayak gak ada kerjaan aja”

“Emangnya gak ada cara lain buat bantu ya daripada ngebotakin kepala? Rambut kan penting buat orang!”

“Sob, ribet banget proyek pencitraan lo, cari yang gampang laaah, nyumbang duit, ngajak media, beres urusan hahaha!”

Begitulah komentar teman-teman yang menunjukkan kepedulian dan semangat dengan cara yang berbeda. Harus berterima kasih ke mereka.

Mereka yang bikin saya nyemplung ke titik terbawah, jatuh ke lembah pesimisme, tentunya untuk melompat lebih tinggi, terbang ke langit optimisme. Thank you, guys! 🙂

Tarik mundur sedikit, juga 21 bulan yang lalu tiba suatu malam terbangun dari tidur karena asthma kumat, jam 2.45 pagi.

Rasanya mau mati, dunia menghimpit, dua jam berjuang melawan asthma, jam 5 pagi baru hilang.

Serangan tersebut menyisakan beberapa ertanyaan dalam bisikkan dalam benak di kepala

“Steny, kalo ini adalah hari terakhir dalam hidupmu, sudah berapa banyak-kah perbuatan-mu yg bermanfaat?”

“Sudah berapa banyak yang kau ambil dari hidup, tapi belum memberi kembali untuk hidup orang lain?”

“Apa yg sudah kamu lakukan untuk bantu sesama?”

That night, I would never forget.

So I said to myself….

“I’m gonna do this!”

20 bulan berlalu, 27 Mei 2012

1 kota, 1064 orang menyumbangkan rambutnya, 10 ribu orang datang, 1,1 milyar kami dapatkan bersama untuk bantu sesama.

15 September 2013 4 kota, 3.381 shavees berikrar dan beraksi, 800 juta donasi mengalir, 35.000 orang menjadi saksi.

Awalnya, kami takut gagal, kami takut diketawain, kami takut orang gak ada yg ikut, kami takut gak ada yang bantu, kami takut malu kalo gak berhasil.

Ternyata hati yg menyelamatkan dari dua kata “Kami takut”

Hati yang menepis semua keraguan,

hati yang menguatkan sebuah tujuan,

Hati yang melontarkan kita melompat dari jurang pesimisme lalu melompat tinggi ke langit optimisme

hati yang meneriakkan semangat untuk maju terus, apapun yg dibilang orang.
Hati yang membawa 3381 orang, 100-an relawan utk datang, turun tangan dan menyisingkan lengan, membantu dengan cara apapun, hingga project ini terlaksana.

Video ini akan bercerita akan sebuah dongeng yang menjadi nyata bernama @Shaveforhope

#AyoBantuSesama

-Steny Agustaf-

Hati yang menyelamatkan segalanya

Paste a Video URL

21 bulan yang lalu, terdengar ucapan yang santai terucap dari mereka:

“Elo mau nyuruh orang botakin kepala buat bantu anak kanker? Najis, kayak gak ada kerjaan aja”

“Emangnya gak ada cara lain buat bantu ya daripada ngebotakin kepala? Rambut kan penting buat orang!”

“Sob, ribet banget proyek pencitraan lo, cari yang gampang laaah, nyumbang duit, ngajak media, beres urusan hahaha!”

Begitulah komentar teman-teman yang menunjukkan kepedulian dan semangat dengan cara yang berbeda. Harus berterima kasih ke mereka.

Mereka yang bikin saya nyemplung ke titik terbawah, jatuh ke lembah pesimisme, tentunya untuk melompat lebih tinggi, terbang ke langit optimisme. Thank you, guys! 🙂

Tarik mundur sedikit, juga 21 bulan yang lalu tiba suatu malam terbangun dari tidur karena asthma kumat, jam 2.45 pagi.

Rasanya mau mati, dunia menghimpit, dua jam berjuang melawan asthma, jam 5 pagi baru hilang.

Serangan tersebut menyisakan beberapa ertanyaan dalam bisikkan dalam benak di kepala

“Steny, kalo ini adalah hari terakhir dalam hidupmu, sudah berapa banyak-kah perbuatan-mu yg bermanfaat?”

“Sudah berapa banyak yang kau ambil dari hidup, tapi belum memberi kembali untuk hidup orang lain?”

“Apa yg sudah kamu lakukan untuk bantu sesama?”

That night, I would never forget.

So I said to myself….

“I’m gonna do this!”

20 bulan berlalu, 27 Mei 2012

1 kota, 1064 orang menyumbangkan rambutnya, 10 ribu orang datang, 1,1 milyar kami dapatkan bersama untuk bantu sesama.

15 September 2013 4 kota, 3.381 shavees berikrar dan beraksi, 800 juta donasi mengalir, 35.000 orang menjadi saksi.

Awalnya, kami takut gagal, kami takut diketawain, kami takut orang gak ada yg ikut, kami takut gak ada yang bantu, kami takut malu kalo gak berhasil.

Ternyata hati yg menyelamatkan dari dua kata “Kami takut”

Hati yang menepis semua keraguan,

hati yang menguatkan sebuah tujuan,

Hati yang melontarkan kita melompat dari jurang pesimisme lalu melompat tinggi ke langit optimisme

hati yang meneriakkan semangat untuk maju terus, apapun yg dibilang orang.
Hati yang membawa 3381 orang, 100-an relawan utk datang, turun tangan dan menyisingkan lengan, membantu dengan cara apapun, hingga project ini terlaksana.

Video ini akan bercerita akan sebuah dongeng yang menjadi nyata bernama @Shaveforhope

#AyoBantuSesama

-Steny Agustaf-